Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Bulan April 2018 lalu Ubuntu merilis versi LTS terbaru dengan nama kode ‘Bionic Beaver’, yaitu Ubuntu 18.04. Sesuai labelnya yakni LTS (Long Term Support), versi ini akan mendapat dukungan pembaruan, perbaikan, dan keamanan hingga 5 tahun. Untuk kamu yang baru ingin menggunakan Linux khususnya distro Ubuntu, versi Ubuntu LTS merupakan pilihan yang tepat.

Perhatian: Pos ini sudah saya perbarui dan masuk salah satu pembahasan pada ebook berikut.

https://moboval.blogspot.com/2021/01/ebook-linux-desktop-untuk-pemula.html

Untuk menggunakan Ubuntu kamu tidak perlu menghapus sistem operasi Windows yang sudah ada di komputermu. Dengan teknik ‘dual boot’, kamu bisa menyimpan Windows dan Ubuntu secara bersama di dalam satu harddisk. Nantinya kamu hanya perlu memilih sistem operasi apa yang ingin digunakan tiap kali melakukan boot.

Namun, sebelum instal pastikan komputermu memenuhi persyaratan sistem minimum dari Ubuntu. Berikut adalah persyaratan sistemnya :

  • 2 GHz Dual Core Processor (64-bit)
  • 4 GB RAM
  • 25 GB ruang penyimpanan Harddisk
  • Resolusi layar 1024×768

Perlu diketahui juga bahwa panduan ini dikhususkan untuk komputer yang sudah mendukung arsitektur 64-bit namun masih menggunakan BIOS Legacy dan skema partisi harddisk MBR (Master Boot Record). Untuk mengetahui apakah komputermu menggunakan BIOS Legacy dan skema partisi MBR, silakan baca pos ini dan pos ini. Komputermu hanya mendukung arsitektur 32-bit? Jangan bersedih karena kamu bisa mengikuti panduan dual boot Debian 10 Buster dan Windows 10 yang cocok untuk arsitektur tersebut.

Setelah semua persyaratan di atas terpenuhi, kamu perlu menyediakan perangkat dan mengunduh beberapa berkas serta aplikasi yang nantinya akan digunakan, yaitu :

Setelah semua yang dibutuhkan siap, sekarang waktunya menginstal Ubuntu. BTW, cara yang saya gunakan ini akan memisahkan partisi antara Ubuntu dan Windows secara manual. Dengan begitu data-data di dalam partisi Windows (seperti (C:) dan (D:)) akan tetap aman dan proses hapus akan jadi lebih mudah jika nantinya kamu ingin menghapus Ubuntu.

Ikuti panduan ini dengan santai namun tetap teliti, karena kesalahan kecil bisa membuat data-data pribadimu hilang. Jika kamu memiliki media penyimpanan eksternal lain ada baiknya untuk mencadangkan (backup) data-data pentingmu terlebih dahulu.

Berikut adalah tahapannya :

Tahap 1 – Membuat Partisi Kosong

Ketik diskmgmt.msc pada pencarian Windows untuk membuka Disk Management.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada partisi (D:) klik kanan lalu pilih Shrink Volume.

Masukan kapasitas yang diinginkan untuk partisi baru tersebut lalu klik Shrink. Di sini saya memasukan kapasitas sebesar 75 GB.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Setelah selesai akan tampil sebuah partisi kosong (unallocated) sesuai kapasitas yang kamu masukan. Biarkan saja karena kita akan mengaturnya nanti.

Tahap 2 – Membuat Media Instal di Flashdisk

Colok flashdisk ke komputer lalu buka aplikasi Rufus. Setelah terbuka klik Select lalu pilih berkas ISO Ubuntu yang telah di unduh.

Biarkan semua pengaturan dalam keadaan ‘default’. Langsung saja klik Start untuk mulai proses.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Setelah proses selesai kamu akan melihat flashdisk berisi data-data dari berkas ISO Ubuntu. Ini menandakan bahwa flashdisk telah berubah menjadi media instal dan siap digunakan.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Tahap 3 – Masuk ke Ubuntu Live CD

Setiap komputer memiliki cara yang berbeda untuk melakukan boot dari flashdisk. Ada yang mengatur urutannya terlebih dahulu di BIOS dan ada juga yang memiliki menu khusus untuk memilih boot. Di laptop HP saya, saya menekan tombol Esc lalu menekan F9 untuk membuka Boot Device Options. Setelah itu saya memilih opsi boot dari flashdisk.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Setelah berhasil boot dari flashdisk, akan tampil wizard dengan opsi ‘Try Ubuntu’ dan ‘Install Ubuntu’. Karena partisi kosong yang tadi dibuat belum diatur, maka di sini kita akan pilih opsi Try Ubuntu.

Tahap 4 – Mengatur Partisi

Klik ikon Menu di kiri bawah lalu buka aplikasi GParted.

Pilih partisi ‘Unallocated’ lalu klik ikon Create New Partition di kiri atas (atau bisa juga dengan klik kanan pada partisi lalu pilih New).

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Ubah bagian ‘Create as’ menjadi Extended Partition. Beri nama ‘Ubuntu’ pada label lalu klik Add.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Setelah berubah menjadi partisi ‘Extended’, sekarang kamu bisa membuat partisi baru di dalamnya. Lakukan cara yang sama seperti di atas untuk membuat 4 partisi baru.

Pada partisi pertama, isi kapasitas sebesar 1024 MB (1 GB) lalu beri nama ‘Boot’ pada label. Partisi ini nantinya digunakan untuk menyimpan berkas GRUB (berkas untuk melakukan proses boot).

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada partisi kedua, isi kapasitas sebesar 2048 MB (2 GB) lalu ubah bagian ‘File system’ menjadi linux-swap dan beri nama ‘Swap’ pada label. Partisi ini nantinya digunakan untuk membantu kinerja RAM.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada partisi ketiga, isi kapasitas sebesar 51200 MB (50 GB) lalu beri nama ‘Root’ pada label. Partisi ini nantinya digunakan untuk menyimpan berkas-berkas sistem Ubuntu.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada partisi keempat, isi kapasitas yang masih tersisa lalu beri nama ‘Home’ pada label. Partisi ini nantinya digunakan untuk menyimpan berkas-berkas pribadi.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Inilah tampilan setelah kamu mengatur partisi. Klik ikon Apply (ceklis) untuk menyimpan pengaturan.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Inilah tampilan setelah kamu menyimpan pengaturan partisi. Perhatikan tulisan /dev/sda yang ada di dalam partisi ‘Extended’ karena akan penting nantinya.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Tahap 5 – Instal Ubuntu

Sebelum instal saya menyarankan untuk terhubung dengan internet terlebih dahulu agar proses instal ikut mengunduh pembaruan. Setelah terhubung internet, klik Install Ubuntu 18.04 LTS.

Pilih bahasa yang ingin digunakan saat proses instal lalu klik Continue.

Pilih tata letak keyboard yang ingin digunakan lalu klik Continue.

Pilih Normal installation dan ceklis kedua opsi yang ada lalu klik Continue.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada ‘Installation type’ pilih Something else lalu klik Continue.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Di bagian ini fokus saja pada sda5, sda7, dan sda8.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada /dev/sda5 klik Change. Ubah ‘Use as’ menjadi Ext4, ceklis Format the partition dan ubah ‘Mount point’ menjadi /boot, lalu klik OK.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada /dev/sda7 klik Change. Ubah ‘Use as’ menjadi Ext4, ceklis Format the partition dan ubah ‘Mount point’ menjadi /, lalu klik OK.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pada /dev/sda8 klik Change. Ubah ‘Use as’ menjadi Ext4, ceklis Format the partition dan ubah ‘Mount point’ menjadi /home, lalu klik OK.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Ubah ‘Device for boot loader installation’ menjadi /dev/sda5 (pastikan kembali bagian ini /dev/sda5 karena kalau tidak diubah akan menimpa boot Windows-mu). Inilah tampilan ‘Installation type’ setelah kita atur. Setelah semua sudah benar klik Install Now.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Pilih kota dimana kamu berada lalu klik Continue.

Isi semua kolom yang tersedia lalu klik Continue.

Sekarang kamu hanya perlu menunggu proses instalasi selesai. Lama proses instal juga dipengaruhi oleh kecepatan internetmu karena proses instal ikut mengunduh pembaruan. Setelah proses instal selesai akan tampil dua opsi, yaitu ‘Continue Testing’ dan ‘Restart Now’. Pilih Restart Now karena masih ada satu tahap lagi yang perlu dilakukan.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Tahap 6 – Menambahkan Boot Ubuntu

Saat restart kamu akan langsung masuk ke Windows tanpa ada opsi untuk memilih sistem operasi yang ingin digunakan. Tenang saja karena sebenarnya Ubuntu telah terinstal dan kamu hanya perlu menambahkan boot-nya. Silakan buka aplikasi EasyBCD untuk menambahkan boot Ubuntu.

Klik Add New Entry dan pada bagian ‘Operating Systems’ pilih Linux/BSD. Beri nama ‘Ubuntu 18.04 LTS’ dan ubah bagian ‘Drive’ menjadi Partition 4 (Linux – 1GB) lalu klik (+) Add Entry sekali saja.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Klik Edit Boot Menu untuk memeriksa apakah boot Ubuntu sudah berhasil ditambahkan atau belum.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Untuk benar-benar memastikan berhasil atau tidak, silakan restart komputermu. Jika berhasil, kamu akan menemui tampilan di mana kamu bisa memilih sistem operasi yang ingin digunakan.

Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10
Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

Selesai.

Demikian pos tentang panduan dual boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10. Jangan ragu untuk berkomentar jika mengalami kesulitan.

Sekian dan semoga bermanfaat.

Baca juga : Daftar Aplikasi FOSS Pengganti Aplikasi Windows di Linux

Baca juga : Perintah Dasar Terminal : Sistem Manajemen Paket Debian/Ubuntu

116 tanggapan untuk “Cara Dual Boot Ubuntu 18.04 LTS dan Windows 10

      1. Gak harus. Umumnya kan partisi Windows itu ada C: (untuk sistem) dan D: (untuk data pribadi), kalau Windows agan cuma punya partisi C: gak masalah. Yang terpenting komputer agan menggunakan BIOS Legacy dan skema partisi MBR.

        Edit: Tapi karena skema partisi harddisk-nya MBR, partisi Windows-nya gak boleh lebih dari 3, karena kalau lebih gak ada tempat untuk instal Ubuntu-nya. 3 partisi yang saya maksud itu partisi System Reserved, partisi Sistem (C:), dan partisi Data (D:).

        Suka

    1. Maaf saya salah mengerti di komentar sebelumnya. Berarti Windows mas Ahmad menggunakan 4 partisi (System Reserved, Sistem (C:), Data (D:), Data (E:)). Untuk mengatasi hal tersebut, partisi Data (E:) harus dihapus agar ada tempat untuk partisi Ubuntu. Tapi sebelum itu, pindahkan atau backup dahulu data-data yang ada di partisi Data (E:) ke partisi Data (D:).

      Suka

    1. Gak juga. Cara ini bisa dilakukan pada distro Linux yang menggunakan ‘installer’ Ubiquity dan membawa aplikasi GParted. Turunan Ubuntu umumnya bisa mengikuti cara ini, seperti Linux Mint, elementaryOS, Linux Lite, dsb.

      Suka

  1. Gan, pas ane mau instal trus ane pilih live ubuntunya tapi ga mau booting ke system gan, cuma tulisan ubuntu sama titik2 yg jalan dibawahnya, itu knp ya?

    Suka

    1. Solusinya dengan menambahkan perintah ‘nomodeset’ (tanpa kutip) saat boot ke Ubuntu. Saya sulit menjelaskannya, tapi mas bisa cari dengan kata kunci “ubuntu live cd stuck on loading/boot screen”.

      Suka

    1. Buat partisi Primary baru (bukan Logical), pindahkan seluruh data di (D:) ke partisi Primary tersebut, lalu hapus partisi Logical-nya (dalam hal ini partisi Data (D:)).

      Suka

    1. Ada dua kemungkinan :

      1. Partisi harddisk agan GPT, jadi bisanya hanya buat partisi Primary, gak bisa Extended. Coba periksa lagi MBR atau GPT.
      2. Kalau sudah dipastikan partisi harddisk agan MBR, kemungkinan agan sudah punya 4 partisi Primary. Untuk membuat Extended agan hanya boleh punya 3 partisi Primary.

      Suka

  2. Kang, sya udh sukses install dualboot nya.. Pc sya kan pake dua storage, 1 SSD buat system win 10 dan 1 HDD yg sebagian buat data win 10 (D), sebagian lagi buat install ubuntunya..

    Nah masalahnya skrg setelah masuk ke pilihan OS mana yg mau dipilih, trus sya klik ubuntu, kok langsung blackscreen ya, itu kira2 knp kang? Bahkan ga bisa masuk ke tampilan muka GNU Grub nya kang.. Langsung aja blackscreen..

    Solusinya gmn ya kang? Bingung nih..

    Suka

    1. Saya belum pernah coba dual boot di media penyimpanan (HDD/SSD) yang berbeda, jadi saya juga tidak tahu solusinya. Coba tanyakan di grup FB ‘Ubuntu Indonesia’.

      Suka

  3. Ini lagi saya coba. Tapi saya tidak buat partisi boot. Untuk boot langsung saya pilih ssd partisi 0 tempatnya bootloader.
    Konfigurasi
    Ssd 3 partisi = 500mb standart bawaan windows. 50gb untuk win 10. Dan sisanya untuk ubuntu root
    Hdd 4 partisi = 2 partisi u/ data windows. 2 partisi untuk home dan swap. Semoga berhasil untuk dual bootnya

    Suka

  4. Gan kalo gagal diproses intalasi GRUB nya kenapa ya ? Waktu proses intalasi muncul pesan galat “GRUB installation failed The ‘grub-efi-amd64-signed’ package failed to install into/ target/. Without the GRUB boot loader, the installed system will not boot

    Suka

    1. Saya sama sekali belum pernah mencoba instal Ubuntu di BIOS UEFI, jadi saya tidak berani untuk memberikan solusinya. Coba tanyakan di grup FB ‘Ubuntu Indonesia’, saya sering melihat pembahasan tentang permasalahan yang agan alami di sana.

      Suka

  5. BIOS LEGACY MBR APAKAH BISA PAKAI CLOVER BOOTLOADER .. KOX SAYA PRAKTEKIN BEDA YAH DGN UEFI.. SOALNYA LG DEMEN CLOVER DRI PADA EASY BCD.. TMABPILANNYA LEBIH SMOOTH..

    Suka

  6. sudah setting easy bsd partisi 4 (1gb). Pada saat os boot manager pilih ubuntu tidak mau booting. Balik lg ke os manager. Solusinya gmn ya..

    Suka

  7. Kemudian sy pilih manual dr efi file, baru mau booting ubuntu nya, kan enaknya dr os manager klik ubuntu bisa langsung booting

    Suka

    1. Saya sebenarnya masih belum terlalu paham sama masalah yang agan alami karena belum pernah mengalaminya. Tapi kemungkinan masalah itu terjadi karena Windows agan terinstal di atas EFI mode, dan karenanya Windows bakal memblokir semua boot tipe Legacy dan sistem operasi lain. Itu juga yang jadi batasan bagi aplikasi EasyBCD.

      Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca di https://neosmart.net/wiki/easybcd/uefi/

      Suka

  8. Halo, saya sudah sesuai tutorialnya dan ubuntu berhasil booting tp ketika saya ingin boot ke windows gagal. Ketika saya cek device boot loader untuk ubuntu sudah benar (/sda5) bagaimana agar dapat berhasil boot ke windows lg ya?

    Suka

    1. Ini memilih boot-nya pakai EasyBCD kan? Karena kalau pakai EasyBCD, sebenarnya yang pertama kali dimuat adalah Windows, lalu sebelum masuk bisa memilih untuk tetap melanjutkan ke Windows atau pindah ke Linux, makanya seperti ada efek ‘reboot’ ketika memilih Linux (dan memang restart yang terjadi). Tapi kalau pakai GRUB Ubuntu dan pilihan Windows di paling bawah tidak bisa, coba masuk ke Linux lalu buka Terminal dan ketik:

      sudo update-grub
      atau
      sudo update-grub2

      Suka

      1. Saya belum setup pake easyCBD. Setelah instalasi ubuntu selesai, saya coba restart dan boot ke ubuntu dari bios (berjalan normal). Kemudian saya coba masuk ke windows boot manager (dari gnu grub) tp gagal. Apakah ada kemungkinan boot loader windows tereplace sama ubuntu ya? Tp waktu instalasi, device boot loader installationaya udh pastikan pake /sda5 mas

        Suka

      2. Saya sudah run command sudo update-grub atau sudo update-grub2 tp hasilnya msh gagal

        Suka

      3. Jadi alurnya, setelah instal selesai, reboot, lalu yang tampil di paling awal langsung GRUB (di mana seharusnya masih masuk ke Windows dulu karena belum pakai EasyBCD), kan?

        Harusnya sih kalau boot loader-nya ditempatkan di /dev/sda5, alurnya akan sama seperti panduan.

        Ok, saya asumsikan agan benar-benar mengikuti semua rincian panduannya dan tidak ada yang diubah. Saya ingin tanya, apa Windows agan menggunakan partisi System Reserved (yang ukurannya tidak lebih dari 1 GB)?

        Suka

    1. Saya bisa simpulkan kalau boot loader Windows agan ini terhapus karena kalau tidak terhapus seharusnya bisa masuk ke Windows meski melalui GRUB. Solusinya sekarang adalah dengan memperbaiki boot-nya menggunakan ISO Windows yang sedang agan pakai. Tapi yang saya masih bingung adalah mengapa sampai bisa terhapus boot Windows-nya padahal sudah mengikuti panduannya secara rinci. Kalau agan bisa jabarkan lebih rinci bagaimana cara agan menginstal Ubuntu, mungkin saya bisa cari kembali solusi terbaiknya.

      Suka

      1. Ada bbrp setting yang beda mas tp saya tidak yakin apakah itu penyebabnya. Sbg contoh, ketika setting partisi sda5-sda7 itu create as nya mas pake extended. Disaya ketika coba, itu ga bisa di select, akhirnya semua sda5 – sda7 nya saya buat create as nya primary, device boot loader nya jg sudah diarahkan ke sda5. Apa ada pengaruhnya ya?

        Suka

      2. Ini jelas berpengaruh, itu sebabnya dipanduan ini saya tulis dikhususkan untuk pengguna BIOS Legacy dan skema harddisk MBR. Kemungkinan besar skema harddisk agan tipenya GPT karena bisa membuat lebih dari 4 partisi Primary, dan kemungkinan besar pula BIOS agan UEFI karena Windows tidak bisa diinstal di GPT jika masih menggunakan BIOS Legacy. Jadi dari awal panduan ini memang tidak cocok untuk komputer/laptop agan, dan meskipun Ubuntu bisa diinstal, Windows-nya jadi galat (error) tidak bisa boot.

        Suka

    1. Bisa kok dan ada banyak panduannya di internet. Tapi karena saya belum pernah coba karena gak punya laptop yang UEFI dan GPT, jadi tidak bisa memberikan referensinya. Coba tanyakan di grup Facebook ‘Ubuntu Indonesia’, mungkin mereka bisa membantu memberikan referensinya.

      Suka

    1. Sebaiknya jangan karena saat siaga (idle) penggunaan RAM Ubuntu bisa mencapai 1,1 GB. Saya sarankan agan untuk menggunakan Debian. Namun jika ingin tetap menggunakan Ubuntu, agan bisa gunakan versi 16.04 LTS.

      Jika agan hanya ingin menggunakan yang versi 18.04 LTS, agan bisa coba varian dari Ubuntu lainnya, seperti Kubuntu, Lubuntu, atau Xubuntu. Panduan ini bisa dipakai juga untuk instal varian Ubuntu lainnya, kecuali untuk Kubuntu karena menggunakan ‘installer’ yang berbeda.

      Suka

  9. Saya sudah ikuti panduan dan berhasil install. Akan tetapi muncul masalah ketika akan setting boot linux pakai easybcd. Saya tidak bisa menemukan partisi 4, partisi yang terdeteksi hanya partisi dr hdd untuk windows. Kira-kira kenapa ya bro?

    Suka

    1. Saya coba cari solusinya namun masih belum menemukannya. Sebelum itu, apakah semua panduan ini diikuti sesuai persyaratan sistem dan tidak ada pengaturan yang diubah? Selain itu, apakah agan sudah memeriksa dan yakin bahwa komputer/laptop agan menggunakan BIOS Legacy dan skema harddisk MBR?

      Suka

  10. Gan, saya sudah berhasil instal dual bootnya, setelah restart saya masuk ubuntu untuk instal visual studio code setelah berhasil komputer saya shutdown. Waktu saya nyalain lg, mau masuk dan pilih ubuntunya, gamau masuk ubuntu malah blackscreen, itu kenapa ya?

    Suka

      1. udah bang, tapi setelah itu saya restart, waktu booting ke linux muncul” started raise ntwork interfaces” terus menerus sampe 30 menit lebih. itu apa yang salah ya gan? saya sudah ikutin tutorial di atas dan berhasil.

        Suka

      2. Untuk komentar pertama, ketika komputer dinyalakan, nanti kan ada pilihan untuk pakai sistem operasi apa. Setelah Ubuntu dipilih, tampilan layar yang keluar pertama kali adalah GRUB (lihat dua gambar paling akhir di pos ini). Dari situ nanti black screen bisa diperbaiki.

        Untuk komentar kedua, karena masalah ini belum pernah saya alami, silakan cari dengan kata kunci ‘start raise network interface’. Saya lihat ada beberapa yang bahas itu. BTW, setelah 30 menit, apa akhirnya berhasil masuk ke sisten Ubuntu atau tetap tertahan?

        Suka

  11. start raise network interface berjalan 30 menit lebih bang, tapi setelah itu bisa masuk ubuntu. Setelah direstart lagi start raise interface malah makin lama hampir 1 jam, jadi saya putuskan untuk reinstall dan problem solved.

    Suka

  12. gan kenapa ya saya setiap mau menginstall mesti keluar No EFI Partition was Found. itu penyebabnya kenapa ya?

    Suka

    1. Karena kemungkinan BIOS agan UEFI, jadi butuh tambahan partisi EFI saat instal.

      Sudah diperiksa belum komputer/laptop-nya dan yakin BIOS-nya Legacy (bukan UEFI) serta skema partisi harddisk-nya MBR (bukan GPT)?

      Suka

  13. Mas, jika saya ingin dual boot ubuntu 16.04 LTS. Caranya sama seperti ini tidak ya mas?

    Suka

    1. Coba saja cari dengan kata kunci ‘cara dual boot windows dan ubuntu UEFI’, seharusnya ada banyak yang bahas juga.

      Karena saya belum pernah sama sekali instal di BIOS UEFI dan GPT, mohon maaf saya jadi tidak bisa memberikan referensi secara langsung karena saya juga tidak tahu tutorial blog mana yang tepat.

      Suka

  14. mas saya mau tanya. klo saya kan dual boot sama linux mint. nah bootingnya itu pake grub dari linux mintnya. rencananya saya mau ganti dari linux mint ke ubuntu tpi takutnya bootingnya nanti error. pake cara easybcd yg diatas bisa mas?

    Suka

    1. Jadi sekarang posisinya sedang dual boot Windows dan Mint, lalu pilih OS-nya (termasuk boot ke Windows-nya) lewat GRUB Mint (tidak pakai EasyBCD), dan sekarang ingin ganti dari Mint ke Ubuntu?

      Jika punya ISO Windows-nya, sebaiknya perbaiki dulu agar langsung boot ke Windows karena jika Mint dihapus akan gagal boot ke Windows-nya. Bahkan, jika Mint-nya ditimpa langsung dengan instal Ubuntu tetap tidak bisa menggunakan EasyBCD untuk pilih OS karena aplikasi itu program Windows (kemungkinan akan pakai GRUB Ubuntu untuk pilih OS, itupun kalau GRUB bisa deteksi boot Windows).

      Suka

    1. Kalau GPT langsung pakai partisi Primary semua. Namun, kalau harddisk agan GPT, kemungkinan besar BIOS-nya juga sudah UEFI, jadi saran saya sebaiknya panduan ini jangan diikuti karena tidak sesuai persyaratan sistemnya.

      Suka

  15. Kak, tanya donk, dari windows 10, pada disk management, sdh selesai buat partisi baru (unalocated), tetapi saat boot dri live usb, masuk ke try ubuntu, dan buka g parted, aprtisibyg unalocated qok ndak bisa dibset ke extended ya? Hanya mau ke primary saja. Bermasalah atau ndak ya?

    Suka

  16. Kak aku udah coba pas mau bikin partisi baru, gak bisa create as extended partition, bisanya cuma primary. Gimana ya kira-kira?

    Suka

  17. halo mas, saya mau tanya

    kalau hasil remastering ubuntu bisa diboot dengan cara yang mas buat tidak ?

    Suka

    1. Saya kurang tahu pasti, tapi sepertinya itu artinya Disk 0 (Harddisk) dan Partition 3 yaitu partisi ke-3 yg biasanya dipakai untuk menyimpan data non-sistem atau data pribadi.

      Suka

  18. mantap gan, langkah2nya mudah dipahami dan ilustrasi detail sehingga mudah dipahami oleh orang awam macam saya. Great work gan

    Disukai oleh 1 orang

  19. Gan PC laptop saya hanya memiliki penyimpanan (C), saya ingin install Ubuntu dengan dual booting, apakah harus dibagi juga partisinya ? Kalo ya, Bagaimana cara membaginya ?

    Suka

    1. Kalau partisi C: bisa di Shrink juga kapasitasnya seperti cara pada tahap pertama, berarti bisa melakukan dual boot. Namun, saya tidak tahu apa pengurangan kapasitas partisi pada C: akan berefek negatif ke sistem Windows-nya atau tidak.

      Suka

    1. Kemungkinan skema partisinya GPT karena hanya bisa buat partisi Primary. Pengaruhnya pasti ada, tapi karena saya belum pernah coba dual boot di skema partisi GPT (dan kemungkinan BIOS-nya juga UEFI) saya tidak tahu dan tidak bisa merekomendasikan panduan ini karena persyaratan sistemnya beda.

      Suka

    1. Tetap sama karena keduanya adalah dua sistem yang berbeda dan tidak saling mempengaruhi. Ketika menggunakan PC yang digunakan hanyalah salah satunya, sementara yang tidak digunakan ya tidak berjalan sama sekali program-programnya.

      Suka

  20. gan kok perangkat usb nya gak langsung ada di boot option menu yah?
    tapi ada salah satu , pas masuk ada usb yang dibootable ,tapi kok malah muncul file/berkas iso yah,terus itu pilih yang mana yah?

    Suka

    1. Cara boot dari Flashdisk di BIOS tiap komputer/laptop beda-beda, jadi saya juga bingung kenapa. Coba jangan pakai Boot Option Menu, tapi atur urutannya di BIOS-nya langsung. Namun, buat bootable-nya dari ulang dan pastikan bagian “Partition Scheme” itu MBR dan “Target System” itu BIOS or UEFI.

      DWYOR.

      Suka

  21. laptop saya hp, dan mungkin pengaturan biosnya sama , terus kalo mau atur urutanya di bios gimana ya, pas saya liat cuman gitu gitu doang yah

    Suka

  22. terima kasih, ketika saya mengatur bios, saya menarik usb ke atas , namun ketika ingin masuk ke usb tersebut dikatakan:
    boot failed: please change a disk and press any key to continue.
    mohon bantuanya, apakah yang saya lakukan ini benar?

    Suka

      1. Bisa saja. Saya sering lihat diskusi kalau ISO gak bisa jadi bootable kemungkinan korup karena isi berkasnya kurang lengkap. Bisa karena saat disalin tidak selesai dan bisa karena saat diunduh sempat terjeda.

        Suka

  23. gan aku semakin gak tahu, ketika aku baca di artikel lain ketika mereka masuk ke usb yang di boot maka akan muncul instalasi linux, tapi kok letika aku masuk ke usb ku yang di boot (boot option menu) kok malah ada gnu grub, aku gak tahu harus ngapain,help me

    Suka

Tinggalkan komentar